Senin, 25 Februari 2019

ORANG YANG MENINGGALKAN SHOLAT ???? ( People Who Leave Sholat ?? )


           Shalat Fardhu yang terdiri dari Shalat Shubuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya' adalah wajib bagi setiap muslim yang sudah baliq dan berakal sehat. dan apabila ada seseorang yang meninggalkan sholat tersebut dalam jangka waktu yang cukup lama kemudian dia kembali mengerjakan sholat dan tidak pernah meninggalkan lagi setelah itu , Apakah dia memperoleh ampunan dari Allah Subhanallahta'ala ???...
Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an  :

فَاِذَاقَضَيْتُمُ الصَلَوةَ فَاذْكُرُوا اللهَ قِيَامًا وَّقُعُودًا وَّعَلَى جُنُو بِكُمْ فَاِذَا اطْمَأْ نَنْتُمْ فَاَ قِيْمُوا الصَّلَوةَ اِنَّ الصَّلَوةَ كَا نَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتَبًا مَّوْ قُوْ تًا ـ ١٠٣

" Selanjutnya apabila kamu telah menyelesaikan salat (mu), ingatlah Allah ketika kamu berdiri, pada waktu duduk dan ketika berbaring  kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka laksanakanlah shalat itu ( sebagaimana biasa) Sungguh shalat itu adalah kewajiban yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman " ( Q.S An Nisa ayat 103 )
         Maksudnya Shalat adalah kewajiban yang mempunyai waktu yang telah ditentukan. Rasulullah SAW telah mengatakan kepada kita bahwa shalat adalah tiang agama, barang siapa mendirikannya maka dia telah mendirikan agamanya dan barang siapa menghancurkannya maka dia telah menghancurkan agamanya.
Oleh karena itu wajib hukumnya bagi seorang muslim untuk memelihara shalatnya dan mengerjakannya pada waktunya, jika dia lupa mengerjakan salah satu Shlat Fardhu atau dia tertidur waktu shalat habis atau dia mendapat kesulitan yang tidak dapat dielakkan hingga waktu shalat terlewat maka dia wajib mengkada' shalat fardhu yang tertinggal itu segera setelah dia ingat atau mempunyai kemampuan untuk melaksanakannya.
           Namun jika seseorang mengabaikan shalat dalam jangka waktu yang cukup lama dengan sengaja dan tidak mempunyai uzur (alasan) maka mayoritas ulama memandang bahwa orang itu  berdosa dan wajib mengkada' (mengganti) shalat-shalat yang telah ditinggalkannya itu, Ibnu Taimiyah dan Ibnu Hazm beserta pengikutnya berpendapat bahwa orang tersebut tidak perlu mengkada' shalat-shalat yang telah ditinggalkannya melainkan dia wajib bertobat, menyesali apa yang telah dia lakukan, memohon ampun dan memperbanyak amal kebajikan dan ketaatan sehingga Allah menerima taubatnya dan mengampuninya. Dan beda pendapat ini berdasarkan firman Allah SWT 

فَخَلَفَ مِنْ بَعْدِ هِمْ خَلْفٌ اَضَا غُوا الصَّلَوةَ وَاتَّبَعُوا الشَّهَوَتِ فَسَوْفَ يَلْقَوْنَ غَيًا ـ ٥٩ 
اِلَّا مَنْ تَا بَ وَا مَنَ وعَمِلََ صَا لِحًا فَاُولَعِكَ يَدْ خُلُُوُنَ الْجَنَّةَ وَ لَا يُضْلَمُوْنَ شَيْاً ـ ٦٠

" Kemudian datanglah setelah mereka pengganti (yang jelek) yang mengabaikan shalat dan mengikuti keinginannya( hawa nafsu), maka mereka kelak akan tersesat." ( Q.S Maryam ayat 59)
" Kecuali orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan kebajikan, maka mereka itu akan masuk surga dan tidak di zalimi (dirugikan ) sedikitpun " ( Q.S Maryam 60 )

         Dalam Kitab Al-Ibadat fi al Islam, mengatakan setelah mengutip pendapat diatas yang terakhir mengomentari sebagai berikut : Tidak diragukan bahwa pendapat yang terakhir sejalan dengan jiwa syariat, sholat adalah suatu bentuk pendidikan dan setiap orang wajib melaksanakannya dengan sungguh-sungguh, Perbuatan meninggalkan shalat dengan sengaja adalah bukti peremehan dan pengabian hak-hak Allah SWT, Dibenarkannya kada' Shalat akan mendorong orang untuk terus menerus meremehkannya, islam adalah agama yang toleran namun itu (kada') dilkukan pada orang-orang yang memiliki uzur dan mempunyai keadaan darurat, untuk orang-orang yang normal maka sholat adalah hal yang wajib untuk dilaksanakan dan apabila ditinggalkan dengan sengaja maka akan mendapat dosa. 
           Kita harus mengetahui bahwa salah satu faktor yang menyebabkan berhasilnya suatu pendidikan adalah adanya pembagian waktu yang teratur, seseorang tidak boleh meninggalkan sholat sama sekali pada suatu waktu dan kemudian sibuk mengerjakannya pada waktu yang lain.
Jika memperhatikan fenomena pendidikan di alam material saat ini, niscaya kita akan mendapatkan bahwa fenomena  menjaga dan memperlakukan pembagian waktu yang tepat sebagai salah satu faktor keberhasilan suatu program atau segala hal yang kita rencanakan. demikian juga dengan sholat akan memberikan dampak yang positif serta manfaat yang besar bagi kita bila dilakukan sesuai waktunya. dan banyak hal atau contoh sesuatu yang tidak dilakukan sesuai waktunya akan menghasilkan suatu yang kurang bermanfaat atau faedahnya berkurang misal memakan makanan tidak akan memberikan faedah kecuali dilakukan pada waktu yang teratur, Meminum obat tidak akan mendatangkan kesembuhan kecuali dilakukan pada waktu yang telah ditetapkan oleh dokter.
           Oleh karena itu bagi orang yang telah meninggalkan sholat dengan sengaja supaya memohon ampunan dengan tulus dan benar-benar menyesal, yaitu dengan mengerjakan sholat dan memperbanyak ketaatan dan pendekatan diri kepada Allah SWT, karena Allah adalah Zat Pengampun dan Pengasih serta istikamah dalam mengerjakan shalat. semoga kita selalu mendapatkan bimbingan dan maunah dari Allah SWT Amin yaa rabbal alamin...... 

Kamis, 24 Januari 2019

DIANTARA DOSA-DOSA YANG MENGHAMBAT REZEKI ( Sins That Hinder Sustenance )



           Pada dasarnya semua dosa akan mendatangkan masalah, diantara masalah itu adalah kekurangan rezeki, jika kita mau berfikir maka pastilah kita paham bahwa Allah swt tidak memberikan rezeki kepada manusia agar mereka menentang perintahnya dan menerjang larangannya, Sebaliknya ketundukan dan ketaatan terhadap aturan dan syariat Allah sesungguhnya dapat mendatangkan rezeki jika dikerjakan dengan cara yang benar dan penuh ketakwaan.
           Segala perbuatan dosa yang bersifat destruktif atau merusak, akan menjauhkan dan menghambat rezeki dari Alloh SWT, karena itulah pada zaman dahulu Allah memerintahkan Bani Israil untuk menikmati rezekinya dan tidak berbuat kerusakan, Allah berfirman dalam Al Qur'an :

وَاِذَ سْتَسقَى مُوسَى لِقَوْ مِهِ فَقُلْنَآضْرِبْ بِّعَصَاك الْحَجَرَ فَانْفَجَرَتْ مِنْهُ اثْنَتَا عَشْرَةَعَيْنًا قَدْعَلِمَ كُلُّ اُنَاسٍ مَّشْرَبَهُمْ كُلُوْا وَاشْرَبُوْامِّنْ رِّزْقِ اللهِ وَلَا تَعْثَوْافِى الْاَرْضِ مُفْسِدِ يْنَ ـ ٦٠

" Dan ingatlah ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu kami berfirman '' Pukullah batu itu dengan tongkatmu'' Maka memancarlah daripadanya dua belas mata air , setiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing)Makan dan minumlah dari rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah kamu melakukan kejahatan di bumi dengan membuat kerusakan." ( Q.S. Al Baqarah ayat 60 )

           Diantara dosa-dosa dan kemaksiatan yang paling menghambat rezeki sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an adalah sebagai berikut :

1. Mengurangi Timbangan atau Takaran.
           Jelas kemaksiatan ini dilarang oleh Allah SWT , karena perbuatan kecurangan tersebut akan sangat banyak merugikan orang lain, sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur'an surat Al Hud ayat 84-85 :

وَ يَقَوْمِ اَوْ فُوْا الْمِكْيَا لَ وَالْمِيْزَانَ بِا لْقِسْطِ وَ لَا تَبْخَسُوا النَّا سَ اَشْبَآ ءَ هُمْ وَ لَا تَعْثَوْافِى الْاَرْضِ مُفْسِدِ يْنَ ـ ٨٥

" Wahai kaumku Penuhilah takaran dan timbangan dengan adil dan janganlah kamu merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan janganlah kamu membuat kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan". (Q.S. Hud ayat 85 ).
           Jika kita mengurangi timbangan , maka Allah akan membalas kita dengan mengurangi rezeki kita , begitulah balasan Allah yang selalu diberikan sesuai dengan amal perbuatan manusia ,  Imam Al Alusi dalam tafsirnya mengatakan " Sesungguhnya aku melihat kamu dalam keadaan yang baik", maksudnya adalah dalam keadaan mampu dan kaya harta, jika mereka mengurangi timbangan dan takaran maka di khawatirkan akan ada balasan dengan berkurangnya kekayaan mereka , bahkan hilangnya sumber rezekinya.

2. Menahan Zakat.
           Barang siapa menahan Zakatnya maka Allah juga akan menahan rezekinya, Barang siapa menutup pintunya bagi orang yang membutuhkan maka allah juga akan menutup pintu rezekinya, Begitu pula sebaliknya. Rasulullah bersabda yang artinya adalah sebagai berikut :
" Tidak ada sebuah kaum yang merusak perjanjian , kecuali dia pasti akan mendapatkan kematian di dalamnya, Tidak tampak perbuatan keji (zina) ditengah suatu kaum, kecuali pasti Allah akan menyebarkan kematian kepada mereka, Dan tidak ada sebuah kaum yang menahan Zakat , kecuali Allah akan menahan hujan (rezeki) atas mereka."  (H.R. Imam Al Baihaqi )

3. Melakukan Praktik Riba
           Sepintas orang yang melakukan praktik riba jumlah nominal kekayaannya bisa jadi bertambah namun sejatinya dia sedang menghanguskan sedikit demi sedikit harta benda dan kekayaannya. Allah berfirman dalam Al Qur'an yang artinya :
" Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran dan selalu berbuat dosa ". ( Q.S. Al Baqarah ayat 276 )
         Demikian juga Nabi Muhammad SAW menegaskan dalam sabdanya yang berarti :
" Riba itu mesikipun banyak (kelihatannya) tetapi sesungguhnya akhirnya akan kembali menjadi sedikit." ( H.R. Imam Ahmad ).

4. Sumpah Palsu dan Menyembunyikan cacat dalam barang dagangan.
           Orang yang ada di zaman sekarang ini sudah pandai memilih dan menilai suatu barang, dan apabila ada barang dagangan yang dipromosikan dengan sumpah dan janji palsu, justru akan dipertanyakan, tetapi masih banyak orang yang melakukan kecurangan-kecurangan demi tercapainya keuntungan yang di inginkannya. Bisa jadi hal tersebut tercapai untuk saat itu tetapi keberkahan dan kelanggengan usahanya akan dihapus oleh Allah SWT . Rasulullah bersabda mengenai hal ini yaitu yang artinya adalah sebagai berikut :
" Sumpah (palsu) dapat menjadikan laku barang dagangan dan menghapus keberkahan". ( HR. Imam Buchori ).

           Demikian sedikit catatan ini semoga bermanfaat dan Dari bimbingan  Al Qur'an dan Hadist Nabi Muhammad SAW ini mampu memperlancar rizki kita dan umat Islam secara keseluruhan dengan menghindari hal-hal yang menghambat rezeki tersebut dan melaksanakan amanah yang telah diberikan oleh Allah kepada kita dengan sebaik-baiknya, Semoga kita selalu diberi kemudahan dan keberkahan dalam mencari rezeki yang telah disediakan oleh Allah di dunia ini untuk bekal kita ke akhirat nanti. Amin Yaa Rabbal Alamin........