Hikmah Shalat menurut salah satu pendapat yaitu dari Syaikh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi, dalam bukunya "Minhajul Muslim", menyatakan bahwa hikmah shalat itu membersihkan jiwa , mengkondisikan seorang hamba untuk bermunajat kepada Allah SWT dan berdekatan dengan-Nya didunia dan di Akhirat. Selain itu shalat juga mencegah pelakunya dari mengerjakan perbuatan keji dan munkar, Allah berfirman dalam Al Qur'an surah Al Ankabut ayat 45 :
اُتْلُ مَآاُوْحِيَ اِلَيْكَ مِنَ الْكِتَبِ وَاَقِمِ الصَّلَوةَ اِنَّ الصَّلوةَ تَنْهَى عَنِ الفَحْشَآ ءِ والْمُنْكَرِ و
لَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ ـ ٤٥
" Bacalah kitab (Al Qur'an) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah (shalat) itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (QS. Al Ankabut : 45).
Seorang muslim yang senantiasa menjalankan shalat, hubungannya dengan Allah akan semakin erat dan juga ada pendapat lain dari M Mahmud Abdullah dalam bukunya yang berjudul " Fawaid Ash Shalah ", Shalat katanya dilaksanakan dengan tujuan mengagungkan nama Allah swt dan menunjukkan rasa syukur kepada-Nya, Dan shalat dilaksanakan untuk memanjatkan doa kepada Allah swt serta memohon kasih sayang serta ampunan-Nya hingga seorang muslim mampu memetik kebajikan yang dilakukannya, baik didunia maupun di akhirat.
Sedang menurut Ibnu Qayyim membagi tingkatan manusia dalam mengerjakan shalat yaitu :
- Kelompok orang yang mendapatkan hukuman dari Allah. Mereka adalah orang yang lalai dan zalim terhadap dirinya, mereka mengerjakan shalat dengan tidak benar, baik dalam wudhu,waktu, batas-batas maupun rukun-rukun shalat.
- Kelompok orang yang akan dihisab oleh Allah, Mereka adalah orang yang menjaga waktu shalat, batas-batas, rukun-rukun shalat dan menjaga wudhu'nya, tetapi mereka lalai dalam bermujahadah atau berkonsentrasi terhadap shalatnya melawan bisikan-bisikan, pikiran-pikiran dan lamunan-lamunan yang mengganggu jiwanya.
- Kelompok orang yang dihapuskan dosanya. Mereka adalah orang yang shalat sekaligus berjihad, mereka bukan hanya menjaga batas-batas shalat dan rukunnya, melainkan juga sanggup untuk berupaya sekuat tenaga mengusir bisikan, lamunan dan pikiran yang menggoda dirinya sehingga dia sibuk dengan perjuangannya melawan setan agar tidak mencuri shalatnya.
- Kelompok orang yang mendapatkan Pahala. Mereka adalah orang yang memenuhi hak dan kewajiban shalat, rukun-rukun, batas-batasnya ketika mendirikan shalat. Hatinya tenggelam untuk menjaga batas-batas shalat dan haknya agar tiada satupun yang terbuang percuma, seluruh obsesi jiwa dan raganya hanya ditujukan untuk mendirikan shalat, sebagaimana yang seharusnya ditujukan untuk menyempurnakan dan melengkapi shalat, Hatinya tenggelam dalam shalat dan peribadatan kepada Rabbnya di dalam shalat.
- Kelompok orang yang di dekatkan kepada Allah SWT. Mereka adalah orang yang mendirikan shalat dengan menghadirkan hatinya dihadapan Allah, seakan-akan dia melihat Allah dengan mata hatinya, Dia merasa diawasi oleh-Nya dan hatinyapun dipenuhi rasa cinta kepada-Nya dan keagungan-Nya, Semua bisikan dan pikiran telah hilang dan sirna darinya, Dinding pembatas antara dirinya dengan Rabbnya telah diangkat ketika shalat, shalat orang seperti ini jauh lebih baik dan lebih agung dari pada segala yang ada diantara langit dan bumi, orang yang demikian dalam shalatnya ialah orang yang sibuk dengan Rabbnya dan berbagagia dengan-Nya.
Sumber gambar : netdesigner.blogspot.com